Bila kita kesulitan dalam mengkonfigurasi IP address begitu banyak komputer, maka fasilitas DHCP sangat membantu kamu menyetel IP tanpa capek2 nyetting per klien. yang dijelaskan di sini adalah Setting DHCP menggunakan Linux. Di bawah ini adalah step by step-nya :
1.Pertama sekali login dulu sebagai root. Untuk memastikan Anda sudah sebagai root gunakan perintah berikut:
[rudi@carifile rudi]su
Enter password :
2.Kemudian periksa apakah pada server sudah terinstall paket DHCP atau belum, gunakan perintah berikut:
[root@carifile root]# rpm -qa |grep dhcp dhcp-devel-3.0pl1-23
dhcp-3.0pl1-23
Pada sever sudah terinstall, langkah selanjutnya adalah memeriksa apakah file konfigurasi dhcpd.conf sudah terdapat di direktori /etc atau belum. Jika belum maka copikan script file dhcpd.conf.
File tersebut terdapat di /usr/share/doc/dhcp-3.0pl1/dhcpd.conf.sample.
Copikan file tersebut ke /etc dengan perintah :
[root@carifile root]#cp /usr/share/doc/dhcp-3.0pl1/dhcpd.conf.sample /etc/dhcpd.conf
3.langkah selanjutnya adalah dengan mengkonfigurasi file /etc/dhcpd.conf. Berikut adalah script konfigurasi yang terdapat di server carifile:
# setup and this configuration is created by rudi at http://rudianto.tk
# base on www.linuxhomenetworking.com/linux-hn/dhcp.htm
# anything problem, please email me at <!– var prefix = ‘ma’ + ‘il’ + ‘to’; var path = ‘hr’ + ‘ef’ + ‘=’; var addy55749 = ’sif99127′ + ‘@’ + ’stttelkom’ + ‘.’ + ‘ac’; document.write( ” + addy55749 + ” ); //–> sif99127@stttelkom.acThis email address is being protected from spam bots, you need Javascript enabled to view it
ddns-update-style interim;
ignore client-updates;
#set subnet client di 10.14.4.0 dengan subnet 255.255.255.
subnet 10.14.4.0 netmask 255.255.255.0 {
# — default gateway
#bisa diisi bisa juga enggak
option routers 10.14.4.43;
option subnet-mask 255.255.255.0;
#kalo mau Forward DHCP tinggal di -ON kan aja option ip-forwarding Off;
#Set broadcast address ip
option broadcast-address 10.14.4.255;
#jika dns server diketahui, maka dapat diisi, nantinya client
#akan mengenalinya secara otomatis
option domain-name-servers 10.14.4.43;
#bagian yang diberi tanda “#” berarti Komentar dan tidak
#dipanggil
#option nis-domain “domain.org”;
#option domain-name “domain.org”;
#option domain-name-servers 192.168.1.1;
#option time-offset -18000; # Eastern Standard Time
# option ntp-servers 192.168.1.1;
# option netbios-name-servers 192.168.1.1;
# — Selects point-to-point node (default is hybrid). Don’t change this unless
# — you understand Netbios very well
# option netbios-node-type 2;
#buat rentang ip addres yang ingin digunakan range 10.14.4.44 10.14.4.60;
#dalam detik
default-lease-time 21600;
max-lease-time 43200;
# Kalo mau client kita fix ip
# host ns {
# next-server marvin.redhat.com;
# hardware ethernet 12:34:56:78:AB:CD;
# fixed-address 207.175.42.254;
# }
}
4.Langkah selanjutnya adalah menghidupkan daemon dhcpd. Letak daemonnya adalah di /etc/rc.d/init.d/. Perintahnya adalah sebagai berikut:
[root@carifile root]# /etc/rc.d/init.d/dhcpd start
Starting dhcpd: [ OK ]
5.Setelah Konfigurasi di server selesai, maka kita perlu mengkonfigurasi di sisi client. Pada pengujian ini, terdapat 2 client, yaitu client yang menggunakan windows 2000 profesional dan Linux Redhat 9. berikut adalah gambaran konfigurasinya.
No comments:
Post a Comment